PUTUS PEREDARAN COVID-19 DENGAN DI RUMAH
Allah tidak bisa dibandingkan dengan apapun, dia Maha segala. Apalagi dengan ciptaan-Nya yang kecil.
Belajar pengalaman dari negara lain yang masyarakatnya kompak, alat medis lengkap, dan wilayah kecil. Mereka butuh waktu lama untuk pulih. Tolong bekerjasama dan jangan merasa sok sakti, sok takabur. Pemerintah membuat kebijakan "TETAP DI RUMAH" semua untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Betul hidup mati urusan Allah dan malaikat pencabut nyawa sudah punya daftarnya. Tapi berikhtiar itu wajib. Kalau merasa sakti, dan orang lain menjadi korban keangkuhanmu. Lihat keluarga kita, orang tua kita, anak-anak kita.
TETAP STAY HOME, keluar hanya untuk kebutuhan mendesak. Masker dan cuci tangan jangan anggap sepele.
Yang berada di luar kota atau di luar Jawa, tetaplah di tempatnya. Untuk memutus butuh kerjasama. Dari sejuta orang yang bahu membahu bekerja sama, ada satu saja yang sok sakti, maka yang satu itu bisa menghancurkan kerjasama yang sejuta. Kita tidak tahu siapa yang terinfeksi, menjaga jarak, jauhi kerumunan. Yakin itu SOLUSI.
Ayo dukung upaya pemerintah dan pahlawan-pahlawan medis yang menjadi garda terdepan siap utk menyerahkan jiwa raganya untuk Ibu Pertiwi. Allahu Akbar.. Allahlah yang maha segala.
Dengan adanya surat untuk bekerja dan berkantor dari rumah, maka MTs Negeri 1 Cilacap mengambil keputusan untuk tetap mengadakan pembelajaran daring yang dilaksanakan oleh tim 9 yang dipimpin oleh Arief Budianto. Rapat yang dilaksanakan secara terbatas dan dalam waktu singkat ini langsung dipimpin oleh Kepala Madrasah dan Waka Kurikulum. Rencananya untuk ujian akan dilaksanakan secara daring dari rumah. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer, atau UNBK, dengan ujian daring ini peserta tetap di rumah dan tetap berkomunikasi dengan guru/panitia ujian.
@Jurnal Matsanesca01//Ekskul
@Jurnal Matsanesca01//Ekskul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maju bersama madrasah, mohon beri komentar dan kritik yang bersifat membangun