SEJARAH
PRAMUKA
Oleh Kak Nur Khazimah
Gerakan Pramuka
Indonesia adalah nama
organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda
Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
- Pramuka merupakan sebutan bagi
anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka
Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota
yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka,
Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
- Seorang Pramuka harus telah
dilantik menjadi anggota Gerakan Pramuka dengan mengucapkan satya
(janji) pramuka. Dari uraian di atas, jelaslah kini tentang
pengertian dan perbedaan ketiga istilah tersebut. Secara garis besar
dapat disimpulkan bahwa kepramukaan merupakan sebuah
sistem pendidikan dan Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang
melaksanakan sistem tersebut (kepramukaan).
- Sedangkan Pramuka mengandung
pengertian sebagai anggota dari Gerakan Pramuka. Jadi pengertian
antara kepramukaan, Gerakan Pramuka, dan Pramuka mempunyai pengertian
yang berbeda namun saling terkait.
Sejarah Pramuka di dunia
- Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia
dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden – Powell, seorang Letnan
Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith,
pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di
Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul
ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan Kota Mafeking,
Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer.
- Ketika itu, pasukannya kalah besar
di bandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda
dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara
sukarela.Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota.
Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan
pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota
tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga
pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa
bulan.
- Sebagai penghargaan atas
keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela
tersebut diberi sebuah lencana.Gambar dari lencana ini kemudian digunakan
sebagai logo dari Gerakan Pramuka Internasional.KeberhasilanBaden-Powell
mempertahankan Kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia
kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun
1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.
- Tahun 1920 diselenggarakan Jambore
Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari
27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu
Sedunia (Chief Scout of The World).
1. Tahun
1924 Jambore
II di
Ermelunden, Copenhagen, Denmark
2. Tahun
1929 Jambore III di Arrow
Park, Birkenhead, Inggris
3. Tahun
1933 Jambore IV di
Godollo, Budapest, Hongaria
4. Tahun
1937 Jambore
V di
Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
5. Tahun
1947 Jambore VI di
Moisson, Perancis
6. Tahun
1951 Jambore VII di Salz
Kamergut, Austria
7. Tahun
1955 Jambore VIII di sutton Park,
Sutton Coldfild, Inggris
8. Tahun
1959 Jambore IX di
Makiling, Philipina
9. Tahun
1963 Jambore
X di
Marathon, Yunani
10.
Tahun 1967 Jambore
XI di Idaho, Amerika
Serikat
11. Tahun
1971 Jambore XII di Asagiri,
Jepang
12.
Tahun 1975 Jambore XIII
di Lillehammer, Norwegia
13.
Tahun 1979 Jambore XIV
di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
14.
Tahun 1983 Jambore
XV di Kananaskis, Alberta,
Kanada
15.
Tahun 1987 Jambore XVI
di Cataract Scout Park, Australia
16.
Tahun 1991 Jambore XVII di
Korea Selatan
17.Tahun
1995 Jambore XVIII di Belanda
18.
Tahun 1999 Jambore XIX
di Chili, Amerika Selatan
19.
Tahun 2003 Jambore
XX di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka
dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan
sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park. Tahun 1920
dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di
London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London
ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi
ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia
dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson
(Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T.
Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen. Biro
Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina,
Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London
dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell
sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians.
Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering
mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu
gerakan pemuda.Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis
kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy’s
Patrols.
Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi
para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan
sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama
seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris.
Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system
dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang
dilakukannya.Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa
kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi
ketua kelompok tersebut.Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya
berjalan dengan sukses.
Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur
Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya
tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini
dikenal sebagai buku panduan Kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.
Saat itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide
baru untuk beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada.Tapi yang terjadi,
beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell
menjadi pembimbing mereka.Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk
belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan
tersebut.Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin
kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh
karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah pusat pelatihan kepemimpinan
bagi orang dewasa (Adult Leadership Training Center).
Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai
lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to
Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan
disatukan dalam buku berjudul Roverinng to Success for Rover Scouts pada tahun
1922.Perkembangan Gerakan Pramuka tak lama setelah buku Scouting For Boys
diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia.
Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan
diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.Unit kepanduan di
luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di
Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya
di Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat ijin dari kerajaan
Inggris untuk mendirikan Gerakan Kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia
Baru, dan Afrika Selatan.Chile ialah negara pertama diluar Inggris dan
koloninya yang membentuk Gerakan Kepanduan.
Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada
tahun 1910. Parade tersebut menarik minat para remaja di Inggris.Tidak kurang dari
10.000 remaja putra dan putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan
Kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani,
India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika
Serikat tercatat telah memiliki organisasi Kepramukaan.
Semenjak didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada
remaja usia 11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota
bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah.Untuk
memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, Gerakan
Pramuka menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup
keanggotaan Gerakan Pramuka.
Keempat program tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia
dini, Usia Remaja, pendidikan Kepanduan Putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi
Pembina Program untuk golongan siaga, unit Satuan Karya, dan Penegak/Pandega
mulai disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa negara. Terkadang, kegiatan
kegiatan tersebut hanya berawal di tingkat lokal/ ranting yang dikelola dalam
skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh Kwartir Nasional.
Kasus serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika
Serikat, dimana program golongan siaga telah dimulai sejak 1911 di tingkat
Ranting, namun belum mendapatkan pengakuan hingga 1930 sejak awal didirikannya
Gerakan Kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan besarnya minat mereka
untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden Powel- adik
dari bapak kepanduan sedunia, Robert Baden Powell, pada tahun 1910 ditunjuk
menjadi Presiden Organiasi Kepanduan putri pertama di dunia.
Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang
kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914 .Agnes mundur dari
kursi Presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave Baden Powell, Istri
dari Lord Baden Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil Presiden hingga ia
meninggal pada usia 86 tahun.pada waktu tersebut, kepanduan putri telah
diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut dilakukan menimbang
norma sosial yang berlaku saat tersebut.
Pada era 90-an, Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling
bekerjasama antara unit putra dan putri untuk memberikan pendidikan
kepanduan.Program awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun
1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911.Namun, Baden Powell menginginkan
pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin.Hal tersebut berarti
bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal berkemah.
Hal ini membimbing pembentukan kursus Woodbadge.Akibat perang
dunia 1, pendidikan woodbadge bagi para pembina tertunda hingga tahun 1919.Pada
tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge pertama di Gilwell Park.Pada saat
ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki cakupan yang luas.
Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina antara lain :
1. Pendidikan
dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus
2. Woodbadge
3. Scoutings
Centenary • 5288 Comments/Trackbacks
Siapa nama Bapak Pramuka di Dunia?
- Maka Jawabnya Adalah : Robert Baden
Powell
Namun Jika Pertanyaannya Adalah Siapa Bapak Pramuka
Indonesia dan dunia?
- Maka Jawabnya Adalah : Robert
Baden Powell Dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Sejarah Pramuka di
Indonesia
- Sebulan sesudah proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di
Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan
Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah
organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera
mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
- Kongres yang dimaksud,
dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil
terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap
pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan Sakti”, lalu
pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang
ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
- Tahun-tahun sulit dihadapi oleh
Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan
kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung
Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa
Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang
membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang
diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong
berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI),
Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
- Ipindo merupakan federasi bagi
organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota
kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi
yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan
Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama
menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke
Australia.Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo
menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada
tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
- Ipindo sebagai wadah pelaksana
kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat
gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan.
Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.Seminar Tugu
ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi
setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan
ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan
Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K
mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik
“Penasionalan Kepanduan”.
- Sri Sultan Hamengku Buwono IX
adalah salah satu tokoh lahirnya Pramuka Indonesia. Dia pernah menjabat
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) pertama sejak Pramuka berdiri pada
tanggal 14 Agustus 1961.Empat periode berturut-turut, Sri Sultan Hamengku
Huwono IX menjabat yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970
dan 1970-1974. Dalam sejarah kepanduan Indonesia, Sri Sultan HB IX
merupakan salah satu tokoh yang berhasil menyatukan berbagai organisasi
kepanduan di Indonesia menjadi satu wadah yakni Pramuka sehingga
dinobatkan sebagai Bapak Pramuka.
- Dalam buku berjudul ‘Hamengku
Buwono IX, Inspiring Prophetic Leader, Memimpin dengan Kecerdasan
Intelektual dan Spiritual’, editor Parni Hadi dan Nasyith Majid terdapat
beberapa tulisan kenangan dari pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka.Salah
satunya adalah Prijo Judiono yang saat itu bekerja di kantor Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka pada tahun 1972. Saat itu Sri Sultan HB IX
menjabat ketua Kwarnas keempat periode 1970-1974 sekaligus menjabat
sebagai Menteri Negara Ekuin.
- Di Kwartir Nasional, dia dipanggil
dengan sebutan ‘Kak Sultan HB IX’. Prijo merekam berbagai hal atau
pengalaman selama bekerja di Kwarnas. Beberapa di antaranya mengenai
perjalanan ke Sumatera Utara untuk menuju pertemuan Kwarda di perkemahan
Sibolangit, dekat Brastagi.Dia menceritakan saat perjalanan melewati
Gunung Sibayak dengan jalan menanjak dan sempit, pengawalan dari
voorrijder CPM mendadak berhenti di tengah jalan. Mobil yang dinaiki Sri
Sultan HB IX bersenggolan dengan mobil dari arah berlawanan.
- Voorrijder CPM berhenti, langsung
turun dan melayangkan bogem mentahnya. Melihat insiden tersebut, Sultan
turun melerai: “Sudah, sudah…!” Kontan drama kekerasan itu berhenti, semua
tenang kembali ke posisi masing-masing, semua naik mobil kembali, starter
menuju Bumi Perkemahan Sibolangit. Tak ada apa-apa lagi. Semua acara
berjalan lancar hingga selesai.Kenangan kedua adalah soal pengendalian
diri yang luar biasa. Sebagai Ka Kwarnas, Sultan HB IX menerima
kunjungan/pertemuan dengan Senator Maria-Kallaw Katigbak, Ketua Gerakan
Kepanduan Fillipina. Pertemuan membahas kerjasama Girl Scouts of the
Phillipines dengan Gerakan Pramuka.
- Saat acara penyerahan cinderamata
berupa wayang kulit Sri Kresna oleh Sultan kepada Maria-Kallaw. Senator
Maria-Kallaw mengucapkan terima kasih karena sudah pernah menerima
cinderamata seperti itu sehingga dengan halus dia menolak.Prijo yang saat
itu menyaksikan, Sultan tidak bereaksi apapun dan raut muka Beliau tidak
berubah sama sekali. Beliau hanya senyum dan minta staf untuk menyimpan
kembali wayang Sri Kresna itu. “Self controll yang luar biasa,” kenangnya.
- Menurutnya sosok Sultan juga
seorang pelestari fauna. Peristiwa ini oleh Prijo dianggap menggemaskan
dan konyol yang pernah terjadi di kantor Medan Merdeka Selatan No 6.Saat
itu datanglah 4 orang Kwarda Jambi sambil membawa harimau Sumatera
(panthera tigris sumatrae) yang sudah dioffset. Offset-an harimau itu akan
diserahkan kepada Ka Kwarnas, Sri Sultan HB IX.
- Setelah diatur waktunya, harimau
sumatera yang telah dioffset itu dipikul dari kantor Jl Medan Merdeka
Timur ke kantor Jl Medan Merdeka Selatan. Karena tidak ada mobil pick up,
harimau itu dipikul sehingga mengundang perhatian banyak orang.Sultan
menerima cinderamata itu dengan baik dan kemudian dipajang di depan dekat
ruang tamu. Namun itu ironi, mereka yang dari Jambi itu tidak tahu kalau
Sultan itu ketua World Wildlife Fund Indonesia yang bertugas menggalakkan
pelestarian fauna yang terancam punah di Indonesia.
- Kenangan ketiga adalah kesukaan
Sultan HB IX berkemah. Itu diceritakan ketika berkunjung acara jambore
dunia ke 13 di Shizuoka, Jepang, 2-10 Agustus 1971. Sultan ikut berkemah
dan mamasak nasi goreng untuk sarapan bersama-sama. Hobi memasak adalah
kegemaran beliau.Sedangkan peristiwa lain saat acara Perkemahan Wirakarya
di Lebakharjo, Malang Selatan, tahun 1978. Sultan waktu itu menjabat
sebagai Wakil Presiden RI. Kebiasaan ikut berkemah itu sedikit merepotkan
panitia karena sesuai aturan protokoler untuk pengaman. Bupati Malang,
Suwignjo, pun akhirnya ikut berkemah.
- Kenangan lainnya ketika Gerakan
Pramuka pada September 1974 melakukan penggalangan dana karena tidak punya
donatur. Sultan menggalang dana dari kalangan pengusaha untuk membantu
pendidikan yang dilakukan Pramuka.Saat itu Sultan menyerahkan satu unit
mobil sedan Holden Statesman tahun 1974 untuk dilelang dan hasilnya
dimasukkan ke panitia. Di gerakan kepanduan maupun kepramukaan Sri Sultan
Hamengku Buwono IX juga mendapat sebutan Pandu Agung karena sosoknya yang
mencerminkan seorang guru dan panutan bagi Pramuka Indonesia.
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar
Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang
disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada
tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore
Dunia di MT. Makiling Filipina.
Jika Ada Pertanyaan Hari Pramuka tanggal berapa? atau Tanggal 14
Agustus itu hari apa ?
- Maka Jawabnya Adalah : Pelantikan
Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti dengan
prosesi Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat, yang didahului oleh
penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan semua yang terjadi pada
tanggal 14 Agustus 1961. Acara ini kemudian disebut sebagai HARI
PRAMUKA.
Kelahiran Gerakan Pramuka/Lahirnya Gerakan PRAMUKA di Indonesia
- Gerakan Pramuka ditandai
dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :1. Pidato
Presiden / Mandataris Majelis sebelum para pemimpin dan pemimpin
organisasi yang mewakili kepramukaan yang terdapat di Indonesia pada 9
Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI
MENEMBAK SCOUT GERAKAN.
- Penerbitan Keputusan Presiden
Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang
Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan yang ditugaskan kepanduan pendidikan bagi anak-anak
dan pemuda Indonesia, petunjuk dan bimbingan untuk pengelola Gerakan
Pramuka menjalankan tugasnya. 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai AWAL KERJA.
- Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di
Indonesia yang dengan tulus bergabung ke dalam organisasi Gerakan Pramuka,
dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Acara ini
kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
- Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan
Kwarnari di Istana Negara, diikuti dengan prosesi Pramuka untuk diperkenalkan
kepada masyarakat, yang didahului oleh penganugerahan Panji-Panji Gerakan
Pramuka, dan semua yang terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Acara ini
kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka
Diperkenalkan
Pidato Presiden pada 9 Maret 1961 juga dijelaskan bahwa Proklamasi
Kemerdekaan Memorial Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat.
Oleh karena itu, Keputusan Presiden 238 tahun 1961 perlu pendukung bahwa dewan
dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan asosiasi ini
diselenggarakan oleh Dewan Nasional (MAPINAS) di mana ada pramuka nasional dan
Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat simbolis disusun dengan mengambil suci nomor
17-8-’45, yang yang terdiri dari Mapinas terdiri dari 45 orang dari siapa duduk
di Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres 447 tahun
1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan
rincian 70 anggota dari 17 orang di dalamnya sebagai anggota Kwarnas dan 8
antara anggota adalah anggota Kwarnari Kwarnas.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden dan Wakil Ketua
I, jalur IX dan Wakil Ketua II Brigjen Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu di Kwarnas, jalur IX menjabat sebagai Ketua dan
Brigjen Dr.A. Aziz Saleh merangkap sebagai Wakil Ketua Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat
Indonesia pada 14 Agustus 1961 tidak hanya di ibukota Jakarta, tapi juga di
tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta, sekitar 10.000 anggota Gerakan
Pramuka mengadakan Apel Besar Diikuti dengan pawai pembangunan dan prosesi di
depan Presiden dan sekitar Jakarta.
Acara perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 kemudian dilakukan
sebagai SCOUT HARI yang dirayakan setiap tahun oleh seluruh jajaran dan anggota
Gerakan Pramuka.
Fungsi Gerakan Pramuka di
Indonesia
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
- 1. Kegiatan menarik bagi anak atau
pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan
dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan
aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena
itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
- 2. Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu
tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini
mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya
pencapaian tujuan organisasi.
- 3. Alat bagi masyarakat dan
organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai
tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan
berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan
pendidikannya.
Tujuan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia
dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat
Indonesia dengan tujuan agar anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan
berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan
beragamanya :
- Anggotanya menjadi manusia yang
tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
- Anggotanya menjadi manusia yang
kuat dan sehat fisiknya.
- Anggotanya menjadi manusia yang
menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota
masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan
pembangunan bangsa dan negar.
Tingkatan dalam Gerakan
Pramuka
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang
ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan
Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang,
masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua
tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan :
- Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga
Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
- Tingkatan Pramuka Penggalang :
Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
- Tingkatan Pramuka Penegak :
Penegak Bantara, Penegak Laksana.
Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka
Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam
kepramukaan.Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang
ditentukan oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
Kelompok dibagi menjadi 4 :
- Kelompok umur 7-10 tahun disebut
dengan Pramuka Siaga
- Kelompok umur 11-15 tahun disebut
dengan Pramuka Penggalang
- Kelompok umur 16-20 tahun disebut
dengan Pramuka Penegak
- Kelompok umur 21 – 25 tahun
disebut dengan Pramuka Pandega
Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk
orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina,
adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan,
adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam
Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis
Pembimbing.
Sifat Gerakan Pramuka
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di
Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu
:
- Nasional, yang berarti suatu
organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah
menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan
masyarakat, bangsa dan negara.
- Internasional, yang berarti bahwa
organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan
mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan
sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat,
suku dan bangsa.
- Universal, yang berarti bahwa
kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari
bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan
Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.
Metode Pramuka
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
- Pengamalan Kode Kehormatan
Pramuka;
- Belajar sambil melakukan;
- Sistem berkelompok;
- Kegiatan yang menantang dan
meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
- Perkembangan rohani dan jasmani
pesertadidik;
- Kegiatan di alam terbuka;
- Sistem tanda kecakapan;
- Sistem satuan terpisah untuk
putera dan untuk puteri;
- Sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari
Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode
Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang
terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang
tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat
serta menunjang tercapainya tujuan.
Kode Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya
dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode
Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
- Satya
Satya adalah :
1. Janji
yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
2. Tindakan
pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;
3. Titik
tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi,
intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun
anggota masyarakat lingkungannya.
Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya dan Trisatya”
Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya dan Trisatya”
- Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga.
selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama
keluarga.
- Setiap hari berbuat kebajikan. ”
- Trisatya
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam
Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang
menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih.
Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang,
penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa :
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa :
Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. menepati Dasadharma.
2. menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. menepati Dasadharma.
Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya
berbunyi sebagai berikut :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. menepati Dasadarma.
2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. menepati Dasadarma.
- Dharma
Dharma adalah :
1. Alat
proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti
luhur.
2. Upaya
memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati,
mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi
anggota.
3. Landasan
gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang
kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;
4. Kode Etik
Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan
ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian
tanggungjawab dan penentuan putusan.
Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta
didik, yaitu Dwidharma dan Dasadharma”
- Dwidarma selengkapnya berbunyi
sebagai berikut :
a. Dwidarma Pramuka Siaga
- Siaga berbakti kepada ayah
bundanya.
Siaga berani dan tidak putus asa.
b. Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
Pramuka itu:
- 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
- 2. Cinta alam dan kasih sayang
sesama manusia.
- 3. Patriot yang sopan dan
kesatria.
- 4. Patuh dan suka bermusyawarah.
- 5. Rela menolong dan tabah.
- 6. Rajin, terampil, dan gembira.
- 7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
- 8. Disiplin, berani, dan setia.
- 9. Bertanggungjawab dan dapat
dipercaya.
- 10. Suci dalam pikiran, perkataan
dan perbuatan.
- Tanda kehormatan Pramuka
1. Tanda
Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya: – Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, – sulung, pratama, pradana, – pemimpin / wakil krida / saka, – Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya: – Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, – sulung, pratama, pradana, – pemimpin / wakil krida / saka, – Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
2. Tanda
Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya: – Tanda kecakapan umum / khusus, – pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya: – Tanda kecakapan umum / khusus, – pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
3. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya: – Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan. – Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya: – Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan. – Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
- Lambang Gerakan Pramuka
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang
mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.Lambang tersebut
diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif
bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16
Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
Bentuk dan Arti Kiasan atau jika ada pertanyaan Apa arti dari
lambang gerakan pramuka?
Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa.
Arti kiasan lambang gerakan pramuka :
1. Buah
nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di
Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.
Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka
merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsaIndonesia.
2. Buah
nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang
itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan
jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala
tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk
mengabdi pada tanah air dan bangsaIndonesia.
3. Nyiur
dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun
juga.
4. Nyiur
tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi
diIndonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai
cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap
tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5. Akar
nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad
dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan
landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan
yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
6. Nyiur
adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan
diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara
RepublikIndonesiaserta kepada umat manusia.
Siapa yang menemukan lambang Tunas Kelapa?
- Maka Jawabnya Adalah Bapak
Soehardjo Admodipura.
- MOTTO GERAKAN PRAMUKA
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan
untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti
kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
- Motto Gerakan Pramuka adalah “
SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka,
antara lain :
1. Menanamkam
rasa percaya diri.
2. Menambah
semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Siap
mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa
bangga sebagai Pramuka.
5. Memiliki
Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya
“Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi
anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam
kehidupan sehari hari”.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan
Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga
diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
(1) Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
1. Iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Peduli
terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
3. Peduli
terhadap diri pribadi.
4. Taat
kepada Kode Kehormatan Pramuka.
(2) Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma
hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada
setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi
dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat
dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian,
tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat.
(3) Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka
wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan, dalam arti:
1. Menaati
perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai
tata cara dari agama yang dipeluknya.
2. Memiliki
kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh
persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia.
3. Memerlukan
lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan
kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka
wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan
menciptakan kondisi yang lebih baik.
4. Mengakui
bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip
peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan,
khususnya dengan sesama manusia.
5. Memahami
prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa
depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Demikian Penjelasan Tentang Sejarah Pramuka Indonesia Secara
Singkat Menurut Para Sejarawan Semoga Dapat Bermanfaat Untuk Semua Pembaca
GuruPendidikan.
Isi Link Presensi berikut :
http://gg.gg/PAG-SejarahPramuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maju bersama madrasah, mohon beri komentar dan kritik yang bersifat membangun